Pasangan itu memesan sepuluh tusuk sate, tumis daging sapi, dan sepiring besar nasi goreng telur, dengan total tagihan mencapai 45 dolar Singapura, atau sekitar Rp 584 ribu. Mereka mengakui bahwa harga makanan tersebut cukup mahal.
“Makanan ini seharusnya membuat saya terkesima,” ujar Pernell sambil mencicipi sate. Meskipun tidak sepenuhnya memenuhi harapannya, ia mengakui bahwa satenya cukup “enak” dan memuji saus kacangnya yang khas.
Mag menuliskan, “Singapura bukan untuk orang miskin,” sambil mengisyaratkan mahalnya harga minuman beralkohol di negara tersebut. Untuk wisatawan yang ingin berkunjung, Pernell menyarankan, “Bawa semua uang Anda, jangan tinggalkan uang sepeser pun di rumah.”
Ketika ditanya soal pilihan antara makanan Malaysia atau Singapura, ia menyatakan bahwa ia akan memilih yang pertama “kapan saja.” Video mereka pun menjadi viral, mengundang beragam reaksi dari warganet di berbagai platform sosial media.
Menelusuri Pengalaman Kuliner di Singapura yang Menarik
Berwisata kuliner di Singapura memang bisa menjadi pengalaman yang menantang dan mengesankan. Negara ini terkenal dengan beragam pilihan makanan, mulai dari hawker center hingga restoran mewah yang menawarkan masakan lokal dan internasional.
Namun, bagi sebagian orang, harga makanan dapat menjadi penghalang untuk menikmati berbagai hidangan yang ada. Pengalaman yang dilalui oleh pasangan tersebut menggambarkan bagaimana makanan di negeri ini akan menguras kantong, meskipun dengan kualitas dan rasa yang tidak dapat dipungkiri.
Dalam konteks kuliner, Singapura mampu menghadirkan ragam cita rasa yang akan menggugah selera. Makanan di sana tidak hanya sekadar mengisi perut, tetapi juga menghadirkan pengalaman sosial yang kaya saat berbagi dengan orang-orang terdekat.
Perbandingan antara Makanan Singapura dan Malaysia
Ketika membahas makanan di Singapura dibandingkan dengan Malaysia, banyak yang berpendapat bahwa masakan Malaysia memiliki daya tarik tersendiri. Pernell menekankan bahwa ia akan memilih makanan Malaysia setiap saat karena keunikan rasa dan tradisinya.
Makanan Malaysia sering kali dipadukan dengan bumbu dan rempah-rempah yang kaya, memberikan sensasi berbeda dari hidangan Singapura. Selain itu, keragaman dalam masakan Malaysia mencerminkan kebudayaan multi etnis yang ada di negara tersebut.
Sementara itu, Singapura memiliki daya tarik tersendiri dengan perpaduan antara masakan Tionghoa, India, dan Melayu. Ini membuat makanan di Singapura menjadi unik, meskipun beberapa orang merasa harga yang ditawarkan kadang terlalu tinggi untuk kualitas yang didapatkan.
Reaksi dan Pandangan Warganet terhadap Video Viral
Video Pernell dan Mag yang viral membawa berbagai komentar dari warganet di media sosial. Banyak yang berbagi pengalaman serupa, mengakui bahwa harga makanan di Singapura memang cukup tinggi.
Sejumlah warganet mengangkat isu terkait perbandingan biaya hidup dan upah di Singapura, hingga mempersoalkan aksesibilitas makanan untuk wisatawan. Hal ini menunjukkan bagaimana pengalaman kuliner dapat mempengaruhi persepsi orang terhadap suatu negara.
Namun, ada juga warganet yang mempertahankan keberagaman kuliner yang ada di Singapura. Mereka berpendapat bahwa meskipun harga mahal, kualitas dan cita rasa yang ditawarkan berbanding lurus dengan biaya yang dikeluarkan.