loading…
Prof. Vina Adriany, Direktur SEAMEO CECCEP. Foto/Istimewa.
Forum tahunan ini mengusung tema “Strengthening Parenting for Holistic Integrative Early Childhood Development”, dengan fokus pada penguatan peran pengasuhan dalam kerangka Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) di kawasan Asia Tenggara.
Baca juga: Wajib Belajar 13 Tahun, Kemendikdasmen Tegaskan Pentingnya PAUD Usia 5–6 Tahun
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari ASEAN Leaders’ Declaration on Early Childhood Care and Education in Southeast Asia yang diadopsi pada September 2023. Deklarasi tersebut menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor—antara pemerintah, masyarakat sipil, lembaga internasional, akademisi, dan sektor swasta—untuk memastikan terselenggaranya layanan PAUD yang berkualitas, inklusif, dan holistik.
Dihadiri berbagai pemangku kepentingan utama, termasuk anggota Dewan Pengurus SEAMEO CECCEP, praktisi, akademisi, serta perwakilan lembaga pemerintah dan organisasi internasional, forum ini fokus mendiskusikan tantangan utama dalam implementasi PAUD HI. Diantaranya, seperti keterbatasan pendanaan, kurangnya sinergi antar pemangku kepentingan, serta kesenjangan dalam pemerataan kualitas layanan.
Pendidikan anak usia dini menjadi salah satu pilar penting dalam pengembangan masyarakat. Setiap langkah yang diambil dalam bidang ini akan berdampak pada masa depan anak-anak dan, pada akhirnya, generasi mendatang. Hal ini diakui oleh banyak pemangku kepentingan yang berkumpul untuk membahas isu-isu penting dalam forum yang baru saja dilaksanakan.
Pengasuhan yang efektif dianggap krusial untuk mendukung perkembangan anak. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kualitas pengasuhan dapat memengaruhi perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak. Oleh karena itu, penting bagi setiap pihak yang terlibat untuk bersinergi agar dapat memberikan dukungan yang optimal.
Pentingnya Penguatan Sinergi dalam Pendidikan Anak Usia Dini
Dalam konteks Pendidikan Anak Usia Dini, kolaborasi antar berbagai sektor sangat dibutuhkan. Forum ini menggarisbawahi bahwa keterlibatan pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta harus terjalin dengan baik. Dengan kolaborasi tersebut, sumber daya yang ada dapat dimaksimalkan untuk menunjang program pendidikan yang lebih baik.
Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan dana yang sering kali menjadi penghalang dalam penyediaan layanan PAUD yang berkualitas. Diskusi di forum ini menyoroti perlunya inovasi dalam penggalangan dana dan pengelolaan sumber daya agar lebih efektif. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua anak, tanpa terkecuali, memiliki akses terhadap pendidikan berkualitas.
Selain itu, sinergi antar pemangku kepentingan akan mengurangi kesenjangan dalam layanan pendidikan. Dengan kerja sama yang erat, diharapkan mampu menciptakan program yang inklusif dan sesuai dengan kebutuhan lokal. Ini akan berdampak positif dalam meningkatkan kualitas pelayanan PAUD di seluruh kawasan.
Diskusi Tantangan Utama dalam Implementasi PAUD
Forum ini juga menawarkan wadah bagi diskusi mengenai berbagai tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program PAUD. Salah satu isu yang kerap muncul adalah kurangnya pelatihan yang memadai bagi para pengasuh. Tanpa pelatihan yang tepat, pengasuh mungkin tidak mampu memberikan pendidikan yang optimal.
Sistem evaluasi yang kurang komprehensif juga disoroti dalam forum ini. Evaluasi yang baik akan membantu mengidentifikasi aspek-aspek mana yang perlu ditingkatkan. Dengan demikian, upaya yang dilakukan dapat lebih terarah dan efektif dalam mencapai tujuannya.
Perluasan jangkauan layanan pendidikan menjadi agenda utama yang harus diperhatikan. Banyak daerah, terutama yang terpencil, masih kekurangan akses pendidikan. Oleh karena itu, keterlibatan semua pihak sangat penting untuk menjangkau anak-anak yang membutuhkan layanan PAUD.
Keberlanjutan Program Pendidikan yang Holistik dan Integratif
Keberlanjutan program pendidikan adalah hal yang tak kalah penting dalam upaya pengembangan anak usia dini. Setiap langkah yang diambil harus dipikirkan dengan matang untuk memastikan bahwa program tersebut dapat terus berlanjut. Hal ini menjadi bagian dari komitmen yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kehidupan anak.
Pentingnya pola pengasuhan yang holistik dan integratif juga menjadi sorotan dalam forum ini. Pendekatan ini mengedepankan keseimbangan antara aspek fisik, emosional, dan sosial anak. Dengan pendekatan ini, diharapkan anak dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih baik.
Pendidikan yang bersifat holistik tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial dan emosional. Dengan demikian, anak-anak akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Penyusunan kurikulum yang sesuai menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut.