Industri pariwisata medis Malaysia tampaknya akan terus mengalami pertumbuhan yang signifikan berkat serangkaian kemitraan strategis yang telah dibangun. Proyek ini mendapatkan dukungan melalui berbagai inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik Malaysia sebagai tujuan utama wisata medis.
Kemitraan ini berperan penting dalam pengembangan program yang proaktif untuk mencapai target tersebut. Menurut laporan terbaru, yang dibuat oleh sebuah lembaga riset, kampanye untuk mempromosikan Malaysia sebagai tujuan wisata medis telah diluncurkan dengan penuh semangat.
Kampanye ini dikenal dengan nama “Malaysia Year of Medical Tourism 2026”, yang ditujukan untuk menunjukkan kapabilitas layanan kesehatan yang ditawarkan. Tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman menyeluruh yang mengintegrasikan perawatan kesehatan, wellness, dan pariwisata kepada wisatawan medis.
Peningkatan Kedatangan Wisatawan di Malaysia
Malaysia telah menjadi salah satu negara yang paling banyak dikunjungi di Asia Tenggara, mencatatkan sekitar 28,2 juta kedatangan dalam delapan bulan pertama tahun ini. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 16,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan daya tarik negara ini sebagai tujuan wisata.
Dukungan untuk pertumbuhan ini sangat penting, dan Malaysia aktif menjalin kemitraan dengan banyak negara, termasuk mengadakan acara tahunan yang dikenal sebagai Malaysia Healthcare Week. Acara ini direncanakan berlangsung di Kuwait pada tahun 2025 untuk mempromosikan layanan kesehatan yang berkualitas.
Melalui acara tersebut, Malaysia menampilkan layanan kesehatan dan keramahtamahan yang menarik untuk menarik pasien internasional, khususnya dari kawasan Timur Tengah. Usaha ini juga dimaksudkan untuk memperkuat reputasi Malaysia di kancah internasional sebagai destinasi pariwisata medis pilihan.
Target Pendapatan dan Perkembangan Infrastruktur Kesehatan
Berdasarkan analisis yang dilakukan, Malaysia memiliki target yang ambisius untuk meraih pendapatan tahunan sebesar US$2,7 miliar dari sektor pariwisata medis dalam lima tahun ke depan. Target ini mencakup pengembangan infrastruktur dan peningkatan kualitas layanan kesehatan yang berkelanjutan.
Dalam persaingan global, Malaysia juga bersaing dengan negara-negara lain seperti Turki dan UEA yang memiliki program serupa. Hal ini menciptakan peluang untuk kemitraan yang lebih erat antara sektor publik dan swasta untuk meningkatkan layanan medis.
Studi lebih lanjut menunjukkan bahwa perkembangan dalam sektor pariwisata medis akan menciptakan peluang bagi investasi dalam infrastruktur kesehatan. Hal ini diyakini akan meningkatkan kualitas dan jenis layanan kesehatan yang tersedia bagi wisatawan medis.
Indonesia sebagai Pasar Utama Wisatawan Medis
Indonesia tetap menjadi sumber terbesar bagi wisatawan medis ke Malaysia, berkontribusi sebesar 70 hingga 80 persen dari total kunjungan. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antar negara di bidang kesehatan sangat penting dan saling menguntungkan.
Sistem perawatan kesehatan di Malaysia menarik karena biaya yang lebih terjangkau dibandingkan dengan negara lain. Dengan kualitas layanan yang ditawarkan, banyak pasien internasional memilih Malaysia sebagai tujuan untuk berbagai prosedur medis.
Selain biaya yang relatif lebih rendah, berbagai pilihan layanan kesehatan yang berkualitas di Malaysia juga menjadi faktor penentu dalam menarik wisatawan medis. Kesadaran masyarakat tentang potensi pariwisata medis di Malaysia juga semakin meningkat.