loading…
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Keisha Rochelline Simorangkir, baru saja menorehkan prestasi gemilang dengan meraih posisi kedua dalam ajang Clash of Champions (CoC) Season 2. Persaingan yang ketat melibatkan 80 mahasiswa terbaik dari berbagai disiplin ilmu, menjadi tantangan tersendiri baginya.
Ajang kompetisi ini diadakan oleh platform pembelajaran Ruangguru dan berlangsung di Balai Sarbini, Jakarta, dengan pengumuman pemenang dilakukan pada 23 Agustus 2025. Keisha, yang akrab disapa Roche, menunjukkan kemampuannya dalam berbagai tantangan yang dihadapi selama kompetisi.
Selama mengikuti kompetisi ini, Roche tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga bertujuan untuk memberikan inspirasi kepada masyarakat. Ia merasa bahwa pengalaman tersebut memperluas wawasannya dan menambah keterampilan yang bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari.
Perjalanan Keisha Rochelline Simorangkir dalam Clash of Champions
Keberhasilan Roche dalam ajang Clash of Champions tidak datang begitu saja. Ia melalui berbagai tahap seleksi yang ketat, dimulai dari penyaringan awal hingga babak final yang menentukan. Setiap tahap memberikan keunikan dan tantangan tersendiri, yang mengasah keterampilan berpikir logis dan analitisnya.
Melalui tantangan-tantangan tersebut, Roche menunjukkan performa luar biasa, terutama di tantangan Harmonic Maths dan Multiverse Combat: Arithmetic. Kedua tantangan ini menuntut kemampuan penalaran matematis yang tinggi dan kecepatan dalam menyelesaikan masalah.
Roche merasa sangat terinspirasi oleh peserta lain, khususnya oleh mereka yang telah berprestasi di musim sebelumnya. Semangat dan tekadnya untuk tidak hanya menjadi pemenang, tetapi juga memberikan kontribusi positif kepada komunitas, semakin mendorongnya untuk berusaha lebih keras.
Manfaat Kompetisi bagi Pengembangan Diri Roche
Kompetisi seperti Clash of Champions memberikan banyak manfaat bagi pengembangan diri peserta. Roche menganggap bahwa selain menambah pengetahuan, kesempatan untuk bertukar ide dan pengalaman dengan mahasiswa lain sangat berharga. Diskusi yang terjadi selama kompetisi sering kali memunculkan perspektif baru yang belum pernah ia pikirkan.
Pengalaman yang diperoleh Roche juga meliputi pengelolaan waktu dan stres, yang merupakan keterampilan penting di dunia akademik dan profesional. Ia mengaku belajar banyak tentang cara efektif untuk merencanakan dan melaksanakan tugas-tugas dalam waktu yang singkat.
Dari pengalaman ini, Roche juga berharap dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan yang dapat membantu mereka tumbuh dan berkembang.
Kisah Inspiratif di Balik Keberhasilan Keisha Rochelline Simorangkir
Keisha Rochelline Simorangkir menjadi teladan bagi banyak mahasiswa lainnya. Ia bercerita bahwa motivasinya berasal dari figur-figur inspiratif, termasuk seniornya yang telah lebih dahulu berhasil pada musim sebelumnya. Hal ini mendorongnya untuk melangkah lebih jauh dan memberikan yang terbaik dalam setiap tantangan yang ada.
Di samping dukungan dari rekan-rekannya, keinginan untuk berbagi motivasi dengan masyarakat juga semakin menguatkan semangatnya. Roche memanfaatkan platform media sosial untuk menyampaikan pesan-pesan positif dan menularkan inspirasi kepada orang lain.
Pamornya semakin bersinar di kalangan generasi muda, menjadi simbol bahwa prestasi tidak hanya dibangun melalui keterampilan akademik, tetapi juga melalui pengalaman dan kolaborasi dengan orang lain.