loading…
Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Bunda Mulia Tahun Ajaran 2025/2026 dimeriahkan dengan sesi edukatif bertema Building Financial Literacy for a Brighter Future. Foto/UBM.
JAKARTA – Rangkaian kegiatan Orientasi Mahasiswa Baru (Welcoming Freshmen) Universitas Bunda Mulia Tahun Ajaran 2025/2026 dimeriahkan dengan sesi edukatif bertema “Building Financial Literacy for a Brighter Future.”. Kegiatan ini dirancang khusus untuk mahasiswa baru yang sedang memasuki tahap awal perjalanan akademik mereka.
Acara ini digelar di kampus UBM Alam Sutera Serpong, Senin (11/8/2025).
Melalui pendekatan interaktif dan aplikatif, FinHope mengajak para peserta untuk memahami konsep dasar pengelolaan keuangan pribadi, pentingnya perencanaan keuangan sejak dini, serta mengenali risiko dan peluang dalam dunia keuangan digital.
“Kami percaya bahwa membangun kebiasaan finansial yang sehat harus dimulai sejak dini, terutama di masa transisi menuju kehidupan perkuliahan yang marak dengan keinginan versus kebutuhan. Karena itu, kehadiran kami di Universitas Bunda Mulia bukan hanya untuk berbagi pengetahuan, tapi juga menanamkan mindset finansial yang bertanggung jawab,” ujar Alicia Caitlyn Susanto selaku founder FinHope, melalui siaran pers, Rabu (13/8/2025).
Di era modern ini, pentingnya literasi keuangan semakin mendapat perhatian di kalangan anak muda. Para mahasiswa dihadapkan pada banyak pilihan yang dapat memengaruhi kesehatan keuangan mereka di masa depan. Dengan pemahaman yang baik tentang keuangan, mereka dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dan terhindar dari masalah keuangan yang sering dialami oleh generasi muda.
Perkuliahan bukan hanya tentang akademis, tetapi juga bagaimana mahasiswa mempersiapkan diri untuk kehidupan di luar kampus. Melalui sesi ini, mahasiswa diperkenalkan dengan konsep dasar pengelolaan keuangan, termasuk cara membuat anggaran dan menabung. Pemahaman ini menjadi landasan penting bagi mereka untuk memahami lebih dalam tentang dunia finansial.
Pentingnya Pendidikan Literasi Keuangan di Kalangan Mahasiswa
Pendidikan literasi keuangan membantu mahasiswa memahami transaksi keuangan sehari-hari. Hal ini mencakup pengelolaan utang, investasi, dan tabungan, yang sangat relevan bagi kehidupan mereka selanjutnya. Dengan memahami aspek-aspek ini, mahasiswa dapat menjelaskan berbagai alternatif keuangan yang tersedia untuk mereka.
Keterampilan ini tidak hanya bermanfaat selama masa perkuliahan, tetapi juga jauh setelah mereka menyelesaikan studi. Mengingat banyaknya pilihan karir dan usaha yang tersedia, pemahaman yang baik tentang keuangan dapat membantu mereka dalam membuat keputusan yang tepat.
Banyak mahasiswa yang berpikir bahwa masalah keuangan hanya datang setelah mereka lulus. Padahal, masalah tersebut banyak terjadi bahkan sebelum mereka meraih gelar. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mempersiapkan diri dari awal dengan pengetahuan yang luas mengenai pengelolaan keuangan.
Strategi Membangun Kebiasaan Finansial yang Sehat
Salah satu langkah awal dalam membangun kebiasaan finansial yang sehat adalah membuat anggaran bulanan. Dengan mencatat semua pemasukan dan pengeluaran, mahasiswa dapat melihat dengan jelas di mana uang mereka digunakan. Ini memberikan dampak signifikan dalam mengontrol pengeluaran dan menghindari utang yang tidak perlu.
Setelah mengatur anggaran, langkah selanjutnya adalah berinvestasi dalam pendidikan dan pengetahuan tentang produk finansial. Memaksimalkan informasi tentang investasi dapat membuka wawasan baru tentang bagaimana mengelola keuangan secara lebih efisien. Dengan begitu, mereka dapat mengembangkan keterampilan yang akan berguna untuk masa depan.
Mendiversifikasi sumber laba juga merupakan strategi yang bijak. Mengandalkan satu sumber penghasilan saja bisa sangat berisiko. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi berbagai cara menghasilkan uang, entah itu melalui pekerjaan paruh waktu, usaha kecil-kecilan, atau investasi.
Peran Program Edukasi dan Inisiatif Dalam Meningkatkan Literasi Keuangan
Program edukasi dan inisiatif di kampus sangat berperan penting dalam meningkatkan literasi keuangan di kalangan mahasiswa. Dengan mengadakan seminar, workshop, dan diskusi interaktif, mahasiswa memiliki kesempatan untuk belajar langsung dari para ahli di bidang keuangan. Hal ini menciptakan atmosfer yang mendukung pembelajaran dan kolaborasi.
Selain itu, kolaborasi dengan organisasi luar yang berfokus pada literasi keuangan juga dapat memperkaya pengalaman akademik mahasiswa. Misalnya, mengundang pembicara yang berkompeten memberikan perspektif yang lebih luas tentang keuangan pribadi dan investasi. Ini memfasilitasi mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang didapatkan secara lebih nyata.
Dengan adanya program semacam ini, mahasiswa diharapkan dapat memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi tantangan finansial di masa depan. Mereka tidak hanya menjadi konsumen yang cerdas, tetapi juga menjadi produsen yang mampu menciptakan solusi finansial yang inovatif.