Kunjungan resmi Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Sugiono, ke Pyongyang, Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) pada 10 hingga 11 Oktober 2025, menandai momen penting bagi hubungan kedua negara. Kunjungan ini merupakan yang pertama kali dalam 12 tahun dan menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat diplomasi di kawasan tersebut.
Dalam kesempatan ini, Menlu Sugiono bertemu dengan rekannya dari RRDK, Choe Son Hui, untuk membahas berbagai aspek kerja sama. Pertemuan ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi hubungan bilateral yang telah terjalin lama antara kedua belah pihak.
Melalui diskusi yang konstruktif, kedua menteri menggali potensi kerja sama baru yang saling menguntungkan. Sugiono juga mengungkapkan pentingnya meningkatkan partisipasi RRDK dalam organisasi-organisasi regional seperti ASEAN.
Kunjungan Pertama Dalam 12 Tahun Terakhir
Kunjungan kali ini mencerminkan upaya Indonesia untuk memperluas pengaruh dan memperkuat hubungan internasional. Menlu Sugiono menegaskan keinginan Indonesia untuk menjalin kerjasama yang lebih erat dengan RRDK, baik dalam bidang politik, sosial budaya, maupun ekonomi.
Selama pertemuan bilateral, kedua Menteri Luar Negeri juga menandatangani pembaruan Nota Kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk membangun konsultasi yang lebih baik. MoU ini akan menjadi dasar untuk menjelajahi berbagai bidang kerjasama, termasuk di sektor olahraga dan teknis.
Pembaruan MoU juga menunjukkan komitmen kedua negara untuk menjaga hubungan yang telah berlangsung lebih dari enam dekade. Dengan kesepakatan ini, diharapkan hubungan bilateral bisa lebih diperkuat dan dikembangkan di masa mendatang.
Pentingnya Hubungan Indonesia dan RRDK
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan RRDK telah terjalin sejak tahun 1960-an, yang didasarkan pada semangat solidaritas dan saling menghormati. Dalam konteks ini, kunjungan Menlu Sugiono merupakan langkah untuk memperbaharui dan memperdalam hubungan yang telah ada.
Menlu RI juga menjelaskan pentingnya keterlibatan RRDK dalam organisasi internasional, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Peningkatan partisipasi ini dianggap dapat membawa dampak positif bagi kedua negara dan memberikan kontribusi terhadap stabilitas regional.
Tidak kalah penting, dalam semangat memperkuat hubungan, Menlu Sugiono juga menghadiri perayaan 80 tahun Partai Pekerja Korea. Kegiatan ini menjadi simbol persahabatan yang telah terjalin serta komitmen kedua negara untuk saling mendukung.
Prospek Kerja Sama yang Lebih Erat di Masa Mendatang
Dengan pembaruan MoU dan berbagai kesepakatan yang telah disepakati, kedua negara akan memiliki lebih banyak peluang untuk bekerja sama. Indonesia berharap dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam membantu RRDK untuk terlibat dengan organisasi-organisasi internasional.
Melalui komitmen ini, diharapkan hubungan bilateral kedua negara dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan dan kesejahteraan rakyat. Kerja sama yang terjalin juga dapat membuka akses bagi kedua negara dalam mencapai tujuan pembangunan.
Sugiono menekankan bahwa kerja sama di bidang teknis, sosial, dan budaya akan memberikan peluang baru bagi perkembangan kedua negara. Dalam jangka panjang, hal ini dapat membantu memperkuat hubungan sejarah yang telah terjalin selama puluhan tahun.