Hari itu terasa sangat mendebarkan bagi para penggemar esports di Indonesia, terutama para pendukung tim Onic. Di Grand Final MPL ID S16 yang berlangsung pada Minggu, tim muda penuh semangat ini berhasil menunjukkan dominasi mereka dengan meraih kemenangan atas Alter Ego dengan skor yang cukup meyakinkan, 4-1.
Pertandingan yang penuh emosional ini bukanlah pertandingan biasa, melainkan sebuah pertarungan di mana setiap tim mengandalkan strategi dan keterampilan terbaik mereka. Sejak menit awal, kedua tim telah menunjukkan performa masing-masing dengan agresivitas yang luar biasa.
Tim Onic yang dikenal dengan julukan Landak Kuning menurunkan skuad terbaiknya, terdiri dari pemain-pemain berbakat seperti Sanz, Lutpiii, Kairi, Skylar, dan Kiboy. Meski Alter Ego mengandalkan formasi solid yang terdiri dari Alekk, Nino, Arfy, Hijumee, dan Yazukee, Onic berhasil merebut perhatian penonton dengan permainan cepat dan terampil.
Aksi spektakuler dimulai di game pertama ketika Sanz berhasil mencetak first blood. Tindakan berani ini menjadi sinyal awal bahwa tim Onic tidak akan memberikan ruang untuk lawan mereka. Namun, Alter Ego tidak tinggal diam dan membalikkan keadaan di area pertarungan kritis, terutama saat mengambil objektif lord, yang membuat mereka menang di game pertama.
Momen Kebangkitan Tim Onic di Game Kedua
Setelah mengalami kekalahan di game pertama, Onic tidak menyerah dan justru bangkit dengan semangat baru. Kairi dan rekan-rekannya menemukan momentum yang tepat, memanfaatkan kelengahan Alter Ego di jungle mereka. Hal ini menjadi turning point, ketika mereka berhasil membalikkan keadaan dengan cepat dan efektif.
Strategi jebakan yang dipersiapkan dengan baik memberikan keuntungan bagi Onic, yang menyebabkan tiga pemain Alter Ego harus tumbang dalam sekejap. Penampilan agresif ini membuktikan bahwa Onic tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga menyerang dengan sangat efektif. Kemenangan ini menjadi langkah krusial bagi mereka untuk menyeimbangkan skor.
Dengan momentum yang mulai berpihak kepada mereka, Onic melanjutkan serangan cepat dan berhasil merebut lord, menciptakan tekanan yang signifikan pada pertahanan Alter Ego. Penutupan permainan berlangsung dengan cepat, dan Onic sukses menuntaskan game kedua dengan strategi push ke arah base lawan.
Penguasaan Penuh Onic atas Pertandingan
Memasuki game ketiga, Onic semakin menunjukkan dominasi mereka dalam pertandingan ini. Kairi kembali menunjukkan performa luar biasa, terutama saat menggunakan hero Hayabusa, yang memungkinkan mereka untuk mendikte jalannya pertandingan. Game ini seakan menjadi catatan sejarah bagi tim.
Onic tampil sangat impresif, tidak memberikan kesempatan bagi Alter Ego untuk bergerak. Dengan permainan koordinasi yang baik, mereka berhasil membuat Alter Ego tertekan dan sulit untuk mengembangkan strategi. Kini, Onic memimpin dengan skor 2-1 dalam pertandingan best of five ini.
Momentum baik terus berlanjut di game keempat, ketika Onic lagi-lagi memberikan ‘first blood’ kepada tim mereka. Skylar dan rekan-rekan berhasil merobohkan turret mid lawan dalam tempo yang cepat, sehingga Alter Ego tidak mampu menyusun strategi anyar. Pada akhirnya, mereka harus mengakui kekalahan dengan skor akhir 1-3.
Final Game Menentukan Gelar Juara
Game kelima menjadi penentu bagi kedua tim, terutama bagi Onic yang ingin menegaskan dominasi mereka atas Alter Ego. Atmosfer pertandingan semakin intens, dengan penonton bersorak mendukung tim favorit mereka. Sejak awal pertandingan, Sanz membuka peluang lagi dengan first blood yang sangat krusial.
Kemenangan ini tidak hanya memberi Onic gelar juara MPL ID S16, tetapi juga mengukuhkan nama mereka sebagai “Raja Galaxy”. Keberhasilan ini membawa mereka ke pentas kompetisi M7 World Championship bersama Alter Ego, yang meraih posisi runner-up. Sungguh perjalanan yang mengesankan untuk tim muda ini, yang berusaha keras demi meraih impian mereka.
















