loading…
P2G menagih janjinya kepada Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Terutama dalam soal penetapan standar upah minimum bagi guru non-ASN yang menjadi bagian dari janji politik mereka sebelumnya.
Penekanan ini tidak lepas dari anggaran pendidikan yang sebesar 20 persen, angka yang dianggap monumental dalam sejarah. Namun, sejumlah pihak merasa pengaruhnya terhadap kesejahteraan guru masih sangat minim.
P2G melihat bahwa meski pemerintah telah melakukan langkah-langkah positif dengan menaikkan anggaran pendidikan, khususnya dalam RAPBN 2026, janji terkait standar upah minimum guru belum juga dipenuhi. Hal ini menimbulkan keprihatinan di kalangan para pendidik.
Iman Zanatul Haeri, Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, mengungkapkan harapan agar pemerintah segera menetapkan standar upah minimum untuk guru non-ASN. Tanpa langkah nyata, komitmen pemerintah akan diragukan oleh banyak pihak, terutama oleh para pendidik.
Tuntutan P2G untuk Standar Upah Minimum Guru Non ASN
P2G dengan tegas menuntut perhatian Pemerintah untuk merealisasikan janji tersebut. Menurut Iman, hingga saat ini masih belum ada ketentuan resmi mengenai gaji bagi guru non-ASN dan honorer. Hal ini menyebabkan kondisi ekonomi para guru semakin terpuruk.
UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen telah menetapkan hak guru atas penghasilan yang layak. Namun, realita di lapangan menunjukkan bahwa banyak guru honorer dan guru madrasah swasta dibayar jauh di bawah standar upah minimum yang seharusnya mereka terima.
Mereka berharap pemerintah dapat segera menetapkan standar gaji yang adil. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan guru, namun juga akan mengangkat mutu pendidikan secara keseluruhan.
P2G menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik. Ini mencakup pemenuhan kebutuhan dasar para pendidik, sehingga mereka dapat mengabdikan diri dengan sepenuh hati.
Perlunya Perhatian Terhadap Kesejahteraan Pendidik
Kesejahteraan guru bukan hanya soal peningkatan gaji, namun juga mencakup peningkatan fasilitas dan dukungan lainnya. P2G berpendapat bahwa kesejahteraan guru menjadi salah satu faktor kunci dalam menjamin kualitas pendidikan di Indonesia. Sebuah sistem yang mengabaikan nasib guru hanya akan menciptakan kekurangan dalam kualitas pembelajaran.
Kondisi guru yang sejahtera berpengaruh langsung pada motivasi mereka di dalam mengajar. Sulit untuk mengharapkan para guru menghasilkan generasi yang cerdas jika mereka sendiri tidak mendapatkan kompensasi yang layak.
Pendidikan adalah salah satu investasi terpenting bagi suatu bangsa. Oleh karena itu, keberpihakan pemerintah terhadap pendidik harus ditunjukkan secara nyata, bukan hanya dalam bentuk janji-janji politik.
P2G juga berharap pemerintah dapat menyediakan jalur karier yang jelas bagi guru. Dengan adanya sistem yang transparan, para guru akan lebih termotivasi untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas mengajar mereka.
Langkah-langkah yang Harus Diambil oleh Pemerintah
Pemerintah perlu segera merumuskan kebijakan yang konkret terkait kesejahteraan guru. Berdasarkan pernyataan P2G, tidak ada alasan untuk menunda penetapan standar upah minimum bagi guru non-ASN dan honorer. Semua pihak harus terlibat dalam proses ini untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil berpihak kepada para pendidik.
Dukungan dari masyarakat dan lembaga pendidikan juga diperlukan untuk mendukung langkah-langkah tersebut. Jika semua elemen bersatu padu dalam memperjuangkan nasib guru, maka cita-cita untuk menciptakan pendidikan berkualitas bisa tercapai.
P2G berpendapat bahwa alokasi anggaran sebesar 20 persen seharusnya dapat diwujudkan dalam bentuk kebijakan nyata yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan pendidik. Pengelolaan anggaran yang baik dan tepat sasaran menjadi kunci dalam menciptakan perubahan yang diharapkan.
Kepedulian pemerintah terhadap pendidikan bukan sekadar slogan, namun harus direalisasikan melalui kebijakan yang menjamin kesejahteraan guru. Dengan demikian, guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh semangat dan dedikasi, menciptakan generasi penerus yang berkualitas.