Perkembangan terbaru dalam sistem keuangan global menunjukkan pergeseran yang signifikan, di mana lebih dari 1.700 bank di seluruh dunia kini beralih menggunakan yuan melalui sistem pembayarannya yang disebut CIPS. Fenomena ini menciptakan sinyal kuat yang menggambarkan melemahnya dominasi dolar AS dalam perdagangan internasional dan dampaknya yang luas terhadap sistem moneter dunia.
Data menunjukkan bahwa pada tahun 2024, CIPS diperkirakan akan memproses transaksi lintas batas mencapai 175 triliun yuan, yang setara dengan Rp402 triliun. Peningkatan ini, yang mencapai angka kenaikan 43% dibandingkan tahun lalu, mencerminkan keterlibatan peserta baru dari berbagai negara seperti Turki, Mauritius, dan Uni Emirat Arab, serta ekspansi baru ke Afrika dan Timur Tengah.
Dalam laporan terbaru, para analis mengamati bahwa yuan telah mencapai level tertinggi sejak pemilihan presiden Amerika Serikat yang melibatkan Donald Trump. Banyak investor dan pemerintah di berbagai negara kini mulai mencari alternatif untuk dolar, menunjukkan adanya perubahan preferensi signifikan di pasar global.
Perkembangan Mendasar dalam Sistem Pembayaran Internasional
Seiring dengan meningkatnya penggunaan yuan, muncul pertanyaan besar tentang masa depan dolar AS, yang telah lama menjadi mata uang dominan dalam perdagangan internasional. Penurunan nilai dolar sebesar 7% sejak awal tahun menjadi salah satu indikator bahwa stabilitas mata uang ini mulai dipertanyakan. Ketidakpastian kebijakan perdagangan dan defisit fiskal yang melebar di AS telah memberikan kontribusi pada fenomena ini.
CIPS memungkinkan transaksi diselesaikan langsung dalam yuan, berbeda dengan SWIFT yang mayoritas berbasis dolar. Hal ini memberikan keuntungan bagi eksportir dan produsen asal China, yang kini bisa menghindari ketergantungan pada dolar dalam transaksi perdagangan mereka. Dengan cara ini, mereka dapat mempercepat dan mempermudah proses pembayaran.
Menurut Han Kwee Juan, seorang analis di sekuritas bank terkemuka, semakin banyak eksportir China yang menginginkan untuk menyelesaikan transaksi dalam yuan. Tren ini dipercaya akan terus berkembang seiring dengan semakin meluasnya jaringan perdagangan China di luar Amerika Serikat, dan menandakan pergeseran utama dalam struktur perdagangan global.
Implikasi Kebangkitan Yuan terhadap Pasar Global
Pergeseran ke penggunaan yuan dalam perdagangan antar negara memiliki dampak yang lebih luas terhadap ekonomi global. Masyarakat internasional mulai menyaksikan bahwa negara-negara BRICS juga sesuai dengan pola yang sama, dengan memperkuat cadangan emas dan bereksperimen dengan mata uang lokal untuk pembayaran internasional. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan sistem keuangan yang tidak sepenuhnya bergantung pada dolar AS.
Jika tren ini terus berlanjut, para analis memperingatkan bahwa bisa menyebabkan penurunan permintaan dolar di luar negeri yang signifikan. Hal ini mungkin memicu inflasi di Amerika Serikat, yang akan memberikan dampak selanjutnya kepada ekonomi global. Keberlanjutan penggunaan yuan dapat menjadi sinyal pergeseran kekuatan finansial dari Barat menuju Asia.
Kebangkitan CIPS dan yuan menunjukkan adanya pergeseran cepat dalam dinamika kekuatan finansial dunia. Dalam beberapa tahun mendatang, posisi yuan bisa semakin menguat dan berfungsi sebagai pilar baru dalam sistem moneter internasional, menggantikan posisi dolar yang selama ini dominan.
Tantangan dan Peluang di Era Baru Sistem Pembayaran
Meskipun ada banyak peluang di depan, tantangan untuk CIPS juga tidak dapat diabaikan. Selain perluasan jaringan dan partisipasi negara, ada juga keharusan untuk membangun kepercayaan dan stabilitas dalam sistem keuangan yang baru ini. Hal ini mencakup penguatan sistem keamanan dalam melindungi transaksi yang dilakukan dan memastikan integritas data.
Sebagai langkah awal, pemerintah China telah mulai menjalin kerja sama dengan berbagai negara untuk memperkuat penggunaan yuan dalam perdagangan internasional. Ini menunjukkan bahwa pengakuan dan penerimaan yuan sebagai mata uang yang bisa diandalkan di pasar internasional mulai tumbuh.
Keberhasilan CIPS dan kebangkitan yuan bergantung pada berbagai faktor, termasuk stabilitas politik dan ekonomi di China, serta respons dari negara-negara lain di seluruh dunia. Seiring dengan ketegangan geopolitik yang meningkat, akan menarik untuk melihat bagaimana negara-negara bersikap terhadap perubahan ini dan apakah mereka akan beradaptasi dengan sistem pembayaran baru ini.