Donor darah adalah tindakan yang sangat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan transfusi dalam keadaan darurat. Selain memberikan manfaat nyata kepada penerima, pendonor juga mendapatkan keuntungan kesehatan, seperti menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan sirkulasi darah.
Namun, tidak semua orang bisa menyumbangkan darah mereka dengan bebas. Ada sejumlah kondisi kesehatan yang menghalangi seseorang untuk melakukan donor darah demi keamanan bagi pendonor dan penerima.
Oleh karena itu, penting untuk memahami siapa saja yang tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darahnya. Berikut ini adalah beberapa kelompok orang yang tidak memenuhi syarat untuk melakukan donor darah.
Persyaratan Kesehatan untuk Donor Darah yang Harus Diketahui
Sebelum melakukan donor darah, ada persyaratan kesehatan tertentu yang wajib dipenuhi, sebagaimana diatur oleh otoritas kesehatan. Tiap pendonor harus bebas dari kondisi tertentu yang bisa membahayakan kesehatan mereka maupun penerima darah yang membutuhkan.
Beberapa syarat umum yang harus dipenuhi antara lain adalah sehat jasmani dan rohani, berusia antara 17 hingga 60 tahun, dan memiliki berat badan minimal 45 kg. Selain itu, tekanan darah dan kadar hemoglobin juga harus berada pada tingkat yang normal.
Sebaiknya, calon pendonor juga mengetahui kondisi apa saja yang bisa menghalangi mereka untuk mendonorkan darah demi keselamatan semua pihak yang terlibat. Berikut adalah beberapa kondisi yang perlu diwaspadai.
Kelompok Orang yang Dilarang Melakukan Donor Darah
Berdasarkan regulasi yang ada, ada beberapa kelompok orang yang dilarang melakukan donor darah. Mereka meliputi individu dengan kondisi kesehatan tertentu yang dapat membahayakan baik pendonor maupun penerima darah.
Pertama, orang yang sedang menderita flu atau demam harus menunda niatan untuk donor darah setidaknya selama tujuh hari setelah gejala hilang. Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan penyakit kepada orang lain.
Kedua, individu yang kekurangan zat besi telah dipastikan tidak memenuhi syarat untuk donor darah. Kadar hemoglobin yang rendah menjadi indikator utama bahwa seseorang tidak dapat menyumbangkan darah mereka pada saat itu.
Penyebab Medis yang Menghalangi Donor Darah
Sebagian orang mungkin sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu yang juga menjadi alasan mereka tidak dapat mendonorkan darah. Misalnya, jika seseorang baru saja mengonsumsi obat seperti aspirin, mereka harus menunggu beberapa hari sebelum melakukan donor.
Pengguna obat yang mengencerkan darah sangat dianjurkan untuk tidak mendonorkan darah karena risiko yang ditimbulkan. Namun, ada juga kategori obat yang tidak menghalangi seperti pil KB dalam kondisi terkendali.
Selain itu, vaksinasi juga menjadi pertimbangan. Pasca-vaksinasi Covid-19, seseorang harus menunggu sejumlah hari sebelum dapat memenuhi syarat mendonor.
Penutup dan Kesadaran akan Kondisi Kesehatan
Kesadaran akan kondisi kesehatan pribadi sangat penting bagi siapapun yang ingin melakukan donor darah. Misalnya, ibu hamil tidak dianjurkan untuk mendonorkan darah karena kebutuhan nutrisi mereka yang tinggi untuk diri sendiri dan bayi.
Demikian pula, mereka yang memiliki penyakit tertentu seperti jantung, paru-paru, atau penyakit menular tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darah. Keputusan ini diambil demi menjaga kesehatan dan keselamatan semua pihak.
Oleh karena itu, mengenali kelompok mana saja yang tidak bisa melakukan donor darah sangatlah penting. Dengan memahami hal ini, kita dapat membuat proses donor darah menjadi lebih aman dan terjaga. Keselamatan pendonor dan penerima adalah prioritas utama yang perlu diperhatikan.