PT Pertamina (Persero) terus berupaya menggiatkan langkah-langkah menuju transisi energi bersih di Indonesia. Salah satu terobosan penting terwujud melalui pemanfaatan energi gas yang kini digunakan di sektor kesehatan, seperti Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Hasan Sadikin di Bandung.
Sebagai salah satu rumah sakit rujukan utama di Jawa Barat, RSUP Hasan Sadikin telah mengimplementasikan gas sebagai sumber energi utama untuk mendukung berbagai kegiatan operasional. Langkah ini tidak hanya menyasar efisiensi energi, melainkan juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon yang menjadi isu penting saat ini.
Dengan beralih ke gas, RSUP Hasan Sadikin berhasil mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak, sehingga memungkinkan optimasi biaya operasional dalam jangka panjang. Lebih dari itu, transisi ini juga berdampak positif terhadap kualitas udara di area rumah sakit, yang sangat esensial bagi kesehatan pasien serta tenaga medis.
Komisaris Utama Pertamina, Mochamad Iriawan, menyampaikan apresiasi luar biasa atas inisiatif strategis yang diambil oleh RSUP Hasan Sadikin. Ia menyatakan bahwa peralihan dari solar ke gas akan memberi dampak positif dan memperkuat komitmen RSUP Hasan Sadikin sebagai rumah sakit yang mendukung penggunaan energi ramah lingkungan untuk mencapai target Net Zero Emission di tahun 2060.
Iriawan juga menekankan pentingnya bagi manajemen rumah sakit lainnya di Indonesia untuk mengikuti langkah progresif yang diambil oleh RSUP Hasan Sadikin dalam memanfaatkan sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Kontribusi Energi Gas dalam Sektor Kesehatan Nasional
Sektor kesehatan memainkan peran krusial dalam kehidupan masyarakat, dan pemilihan sumber energi yang tepat sangat berpengaruh terhadap operasionalnya. Penggunaan energi gas di RSUP Hasan Sadikin mencerminkan langkah nyata menyongsong energi yang lebih ramah lingkungan.
Direktur Utama RSUP Hasan Sadikin, dr. Rachim Dinata Marsidi, menjelaskan bahwa pemilihan gas sebagai sumber energi yang disuplai oleh Pertamina sangatlah krusial untuk kebutuhan operasional rumah sakit yang selalu aktif 24 jam. Hal ini menunjukkan bahwa layanan kesehatan tidak hanya bergantung pada kualitas medis, tetapi juga pada keberlanjutan energi yang digunakan.
Sumber energi gas ini akan dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, termasuk pengoperasian dapur dan boiler. Menurut dr. Rachim, perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien, seperti penggunaan boiler untuk layanan Intensive Care Unit (ICU).
Dengan adanya boiler yang lebih efisien, RSUP Hasan Sadikin berharap dapat memberikan perawatan yang lebih baik untuk pasien. Mesin ini diharapkan juga mampu mendukung berbagai layanan medis yang memerlukan pasokan energi yang stabil dan terjamin.
Penghematan Biaya Operasional dan Manfaat bagi Masyarakat
Salah satu keuntungan signifikan yang diperoleh RSUP Hasan Sadikin dari peralihan ini adalah efisiensi biaya operasional. dr. Rachim mengungkapkan bahwa penggunaan gas dapat menghemat hingga Rp 3 miliar per tahun.
Estimasi penghematan yang signifikan ini memungkinkan RSUP Hasan Sadikin untuk menggunakan dana tersebut untuk membeli alat kesehatan yang sangat diperlukan. Hal ini berpotensi meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang diterima oleh masyarakat.
Dalam perbandingan, dr. Rachim menyatakan bahwa sebelumnya, jika menggunakan solar, RSUP harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 8 miliar per tahun. Namun, dengan beralih ke gas, biaya tersebut menurun menjadi sekitar Rp 5 miliar, memberikan kesempatan untuk investasi yang lebih baik bagi fasilitas kesehatan.
Dia pun menambahkan, dengan penghematan Rp 3 miliar, rumah sakit bisa membeli sekitar 10 unit ventilator. Hal ini tentu sangat berguna dan memberikan manfaat besar bagi pasien yang membutuhkan alat bantu pernapasan.
Harapan untuk Kolaborasi yang Berkelanjutan
dr. Rachim berharap agar kolaborasi antara RSUP Hasan Sadikin dan Pertamina dapat berlanjut dengan baik. Sinergi ini penting untuk menciptakan ketahanan energi yang lebih kokoh di sektor kesehatan.
Ia menekankan bahwa dengan dukungan dari Pertamina, RSUP Hasan Sadikin dapat terus meningkatkan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Komitmen untuk bekerja sama dalam memanfaatkan energi bersih sangat strategis dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Masyarakat dapat berharap bahwa inisiatif ini tidak hanya menguntungkan rumah sakit, tetapi juga memberikan dampak positif bagi daerah sekitar. Kerja sama antara BUMN dan sektor kesehatan menjadi model yang dapat dicontoh oleh banyak pihak lain.
Pada akhirnya, langkah progresif ini diharapkan membawa perubahan signifikan dalam cara rumah sakit di Indonesia mengelola sumber daya energi mereka. Ini adalah bagian dari usaha kolektif untuk menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menutup dengan menyampaikan harapannya agar inisiatif ini dapat menjadi teladan bagi rumah sakit lainnya di seluruh Indonesia. Apalagi saat ini, pemerintah tengah berupaya memperluas penggunaan energi rendah karbon untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.