Sementara itu, tidak kurang dari 1.500 personel diturunkan untuk mengamankan konser BLACKPINK pada 1─2 November di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
“Menyiapkan 1.500 personel dengan rincian, Polda Metro Jaya sebanyak 1.243 personel, Polres Metro Jakarta Pusat 132 personel, TNI (BKO) 35 personel dan Pemda DKI 90 personel,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto, seperti dilansir kanal News dari Antara, Sabtu.
Ia menjelaskan, pengamanan dibagi dalam delapan zona pintu masuk penonton, termasuk zona VIP dan VVIP untuk tamu undangan dan artis. “Pengamanan juga meliputi area sekitar GBK, jalur masuk-keluar penonton, area parkir, dan hotel penginapan artis,” ucap Budi.
Sebagai bagian dari standar pengamanan kegiatan internasional, sambung dia, Unit Jibom (Penjinak Bom) bersama K-9 akan melakukan sterilisasi area stadion sebelum konser dimulai.
Keamanan dalam sebuah konser berskala besar seperti ini menjadi sangat penting. Tidak hanya untuk menjaga agar acara berjalan lancar, tetapi juga untuk memastikan keselamatan semua yang hadir. Tingginya animo penonton tentunya menjadi tantangan bagi pihak keamanan.
Penempatan personel di berbagai titik strategis sangat membantu dalam mengatur kerumunan. Dengan adanya pengamanan terencana, rasa aman bagi penonton akan lebih terjamin, memungkinkan mereka untuk menikmati pertunjukan tanpa rasa khawatir.
Latihan dan simulasi juga telah dilakukan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan semua personel menghadapi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi selama konser berlangsung. Setiap detil diperhatikan agar tidak ada yang terlewat.
Pengamanan yang Terpadu untuk Event Internasional Besar
Mengamankan konser internasional tidak bisa dilakukan sembarangan. Sinergi antara berbagai instansi sangat diperlukan agar semua aspek keamanan terpenuhi. Dalam hal ini, Polda Metro Jaya menjadi salah satu garda terdepan.
Selain itu, koordinasi antara Kepolisian dan TNI sangat krusial dalam menciptakan lingkungan yang aman. Penggunaan unit teknis seperti Unit Jibom menunjukkan keseriusan mereka dalam mencegah potensi ancaman yang dapat membahayakan.
Zona VIP dan VVIP juga menjadi panganan tersendiri dalam pengamanan ini. Untuk tamu-tamu undangan serta artis, pengamanan ekstra tentu diberlakukan agar mereka merasa nyaman dan tetap dalam lingkungan yang aman.
Peran Masyarakat dalam Mendukung Keamanan Acara
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam menjaga keamanan acara. Kesadaran akan lingkungan sekitar dapat menjadi faktor pencegahan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan. Ketika masyarakat aktif melaporkan hal-hal mencurigakan, situasi bisa lebih terjaga.
Di sisi lain, penonton juga diwajibkan untuk mentaati peraturan yang diberlakukan selama konser. Hal ini termasuk menghormati petugas keamanan dan mengikuti arahan yang diberikan, agar acara berlangsung dengan baik.
Pihak penyelenggara juga berupaya untuk memberikan informasi yang jelas kepada penonton. Dengan memberikan petunjuk yang baik, diharapkan penonton dapat menghindari kebingungan saat memasuki area konser.
Strategi Pengamanan Dalam Beberapa Zona Masuk Penonton
Pembagian zona menjadi strategi efisien dalam mengelola kerumunan. Dengan mengatur jalur masuk yang terpisah antara penonton biasa dan tamu VIP, potensi sesak atau keramaian dapat diminimalisasi. Setiap zona dilengkapi dengan petugas untuk memantau dan mengatur jalannya arus penonton.
Rute masuk dan keluar juga diatur agar tidak terjadi penumpukan. Jalur yang jelas akan membuat semua orang lebih nyaman bergerak, sehingga risiko insiden dapat berkurang signifikan. Prosedur ini juga memastikan bahwa setiap orang dapat segera dievakuasi jika situasi mendesak terjadi.
Tindakan pengamanan ekstra tentu saja tidak berhenti di pintu masuk. Area parkir dan hotel tempat artis menginap juga tidak luput dari pengawasan ketat demi memastikan keamanan semua pihak yang terlibat.
















