Jakarta, program peningkatan akses keuangan daerah semakin diharapkan dapat mendukung berbagai inisiatif strategis pemerintahan. Salah satu fokus utama adalah penguatan sumber daya manusia, terutama melalui program makan bergizi yang dirancang untuk menciptakan generasi sehat.
Pengembangan ekonomi rakyat juga menjadi prioritas, dengan dukungan bagi koperasi lokal di setiap desa. Dengan begitu, perekonomian lokal dapat tumbuh dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Dalam konteks ini, penting bagi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) untuk berfungsi secara optimal. Keberadaan TPKAD diharapkan menjadi jembatan untuk mempercepat pencapaian berbagai target ekonomi nasional.
Mengoptimalkan Peran TPKAD dalam Program Nasional
Salah satu harapan Presiden terkait TPKAD adalah untuk mendukung program makan bergizi gratis yang ditujukan kepada kelompok masyarakat rentan. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat akan mendapatkan akses pangan yang berkualitas.
Penguatan ekonomi melalui koperasi Desa Merah Putih juga dijadwalkan untuk diperbaharui. Program ini bertujuan mempercepat pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal dengan memperkuat upaya kolaboratif antar pengusaha kecil.
Selain itu, TPKAD diminta untuk memperluas akses energi bersih, yang merupakan agenda penting dalam mencapai swasembada energi. Pelaksanaan program energi terbarukan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif secara menyeluruh di wilayah pedesaan.
Pentingnya Energi Bersih untuk Masa Depan Indonesia
Upaya perluasan akses energi bersih melalui pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) diharapkan memberikan solusi jangka panjang bagi kebutuhan energi lokal. Dengan menerapkan model 1 hektar, 1 megawatt, TPKAD dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kebutuhan energi nasional.
Inisiatif ini direncanakan untuk diimplementasikan di sekitar 80.000 desa. Potensi ini memberikan harapan untuk mencapai total kapasitas hingga 80 gigawatt, yang dapat mempercepat transisi Indonesia menuju energi bersih.
Dari sudut pandang ekonomi, keberadaan PLTS di desa-desa tidak hanya mendukung kebutuhan energi tetapi juga memberikan peluang bisnis baru. Dengan lebih banyak akses ke energi bersih, diharapkan sektor-sektor produktif dapat tumbuh dan bersaing lebih baik.
Inklusi Keuangan dan Pengentasan Kemiskinan
Program pengentasan kemiskinan ekstrem menjadi agenda strategis lainnya yang mendasari kerja TPKAD. Peningkatan inklusi keuangan akan menjadi salah satu pilar dalam menghadapi tantangan ini, dengan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat.
TPKAD diharapkan bisa memastikan bahwa semua pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki akses ke layanan keuangan. Ini bertujuan untuk memutus rantai rentenir yang sering kali mengikat para pelaku usaha dengan biaya yang tidak terkendali.
Dengan target tinggi terkait kepemilikan rekening bank di masyarakat, upaya ini juga mencakup program untuk mempermudah proses pendaftaran rekening bagi setiap keluarga. Jika tercapai, program tersebut dapat membantu pemerintah dalam penyaluran bantuan sosial secara lebih efisien dan tepat sasaran.
Menko Perekonomian mengungkapkan bahwa saat ini, inklusi keuangan di Indonesia sudah mencapai 92,74 persen, namun literasi keuangan masih perlu ditingkatkan. Hal ini menandakan perlunya kerjasama yang lebih kuat antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem keuangan yang inklusif.
Dia menambahkan, kepemilikan rekening bagi setiap keluarga sangat penting untuk mendukung program-program pemerintah, termasuk bantuan sosial. Dengan setiap rumah tangga memiliki rekening, diharapkan proses penyaluran bantuan dapat dilakukan dengan lebih tepat sasaran dan efisien.
Pemerintah menargetkan bahwa hingga tahun 2027, kepemilikan rekening di masyarakat akan mencapai 98%. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan akses keuangan tetapi juga merangsang pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.