Sarah Sadiqa baru saja dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Pelantikan ini berlangsung di Istana Negara pada tanggal 17 September 2025 dan diabadikan sebagai langkah penting dalam perjalanan karier dan reformasi birokrasi di Indonesia.
Keputusan untuk mengangkat Sarah Sadiqa sebagai Kepala LKPP diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 152/TPA Tahun 2025. Sebelumnya, Sarah menjabat sebagai Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan di LKPP, sebuah posisi yang menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap kemampuannya dalam bidang pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga melantik beberapa pejabat tinggi lainnya. Pelantikan ini menandakan momentum perubahan dalam kabinet pemerintah yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemerintahan.
Profil dan Karier Sarah Sadiqa di LKPP Sebelum Pelantikan
Sebelum menjabat sebagai kepala LKPP, Sarah telah mengemban berbagai posisi strategis di lembaga tersebut. Sejak Februari 2020, ia berperan aktif dalam pengembangan strategi dan kebijakan yang menyesuaikan pengadaan pemerintah dengan kebutuhan masyarakat.
Pengalaman panjangnya di LKPP memberikan Sarah pemahaman mendalam tentang tantangan dalam pengadaan barang dan jasa. Dia dikenal sebagai sosok yang inovatif dan terbuka terhadap perubahan yang diperlukan dalam system pengadaan pemerintah.
Di bawah kepemimpinannya, banyak inisiatif baru yang dirancang untuk mempercepat proses pengadaan dan meningkatkan transparansi. Hal ini penting untuk mengurangi potensi korupsi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Peran Baru Sarah dan Tantangan di Depan
Sebagai Kepala LKPP, Sarah Sadiqa akan menghadapi sejumlah tantangan signifikan. Salah satunya adalah memastikan pengadaan barang dan jasa pemerintah berjalan dengan efisien dan akuntabel. Ini sangat penting dalam konteks anggaran negara yang terbatas dan kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.
Selanjutnya, Sarah diharapkan dapat mengembangkan kebijakan yang lebih inovatif dalam menghadapi perubahan situasi global. Kebangkitan digitalisasi dalam pengadaan juga menjadi perhatian utama yang perlu segera ditangani.
Pentingnya kolaborasi antar lembaga juga akan menjadi fokus utama, untuk memastikan semua pihak terlibat dalam proses pengadaan. Ini bisa membantu dalam mempermudah komunikasi dan koordinasi antar instansi yang berhubungan dengan proyek-proyek pemerintah.
Harapan dan Rencana Kerja ke Depan
Dalam pidato pelantikan, Presiden Prabowo menyampaikan harapan besar kepada Sarah Sadiqa. Harapan tersebut termasuk agar dia mampu berinovasi dan menciptakan kebijakan yang berdampak positif bagi masyarakat.
Sarah berencana untuk mengadakan evaluasi menyeluruh terhadap sistem yang ada. Dengan pendekatan berbasis data, dia berharap dapat menemukan celah yang bisa diperbaiki untuk meningkatkan kinerja LKPP.
Selain itu, Sarah ingin melibatkan masyarakat dalam proses pengadaan. Dengan partisipasi publik, transparansi dan akuntabilitas bisa ditingkatkan, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah turut meningkat.