• Contcat Us
Monday, August 25, 2025
Newszonamerah.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • News
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Edukasi
  • Travel
  • Health
  • Home
  • News
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Edukasi
  • Travel
  • Health
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Travel

Sunyi Perjuangan Guru di Bogor Melawan Praktik Pernikahan Anak

Basuki Purnomo by Basuki Purnomo
August 22, 2025
in Travel
0
Sunyi Perjuangan Guru di Bogor Melawan Praktik Pernikahan Anak
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Suara gembira anak-anak yang mengenakan seragam merah putih mengumandangkan bacaan yang tak terbendung dari sudut salah satu ruang kelas di Kampung Cijantur, Rumpin, Kabupaten Bogor. Kehangatan suara ini tak sebanding dengan kondisi fisik ruang yang mulai rapuh, dengan lantai dingin tanpa keramik dan hanya satu papan tulis yang digunakan secara bergantian.

Di balik suasana yang terlihat suram tersebut, ada satu sosok inspiratif bernama Zentri Hartanti, yang merupakan satu-satunya guru perempuan di sekolah itu. Setiap hari, ia berusaha keras untuk menjaga harapan masa depan anak-anak di kampung ini, agar tidak pudar seperti ruangan yang mereka gunakan untuk belajar.

READ ALSO

Kemenkes Tanggapi Pernyataan Ketua IDAI soal Layanan Pasien BPJS di RSCM

Wisata Pantai di Spanyol Ditutup Karena Temuan Siput Berbisa

Sejak tahun 2017, Zentri mengajar di SD Negeri Kadusewu Jarak Jauh, sebuah sekolah kecil yang hanya memiliki empat ruang kelas untuk menampung sekitar 150 siswa dari kelas satu hingga enam. Dengan jumlah pengajar yang sangat terbatas, yakni hanya lima orang, tantangan yang dihadapi Zentri begitu besar.

Fasilitas yang minim dan gaji yang jauh dari cukup sebagai guru honorer tidak menghentikannya untuk mengabdi. Semangat dan antusiasme murid-murid menjadi salah satu alasan utama Zentri bertahan di sekolah ini. Ia bertekad untuk menyelamatkan anak-anak dari pernikahan dini yang masih kerap terjadi.

Kondisi Pendidikan yang Kontras di Dekat Ibu Kota

Kampung Cijantur terletak hanya sekitar 2,5 jam perjalanan dari pusat pemerintahan Jakarta, namun realitas kehidupan yang ada di sini terasa sangat berbeda. Banyak anak perempuan yang menikah di umur 14 atau 15 tahun, bahkan ada yang dinikahkan setelah menstruasi pertama.

Di kawasan ini, pendidikan bukanlah prioritas utama. Sejumlah orang tua masih memiliki keyakinan bahwa anak perempuan cukup belajar membaca dan menghitung, bukan untuk mengejar cita-cita, melainkan untuk mempersiapkan diri menjadi istri dan ibu rumah tangga.

Zentri mengingat dengan sedih beberapa ungkapan yang membekas di hatinya, seperti “Ngapain sekolah tinggi-tinggi, ujung-ujungnya juga ke dapur.” Kalimat-kalimat tersebut mencerminkan pandangan yang masih melekat dalam masyarakat mengenai peran perempuan.

Di tengah pandangan demikian, kebangkitan harapan pendidikan menjadi sangat krusial. “Kadang sakit hati, pendidikan kita meskipun dekat kota masih kurang,” ungkapnya. Meskipun kondisi tidak ideal, Zentri percaya bahwa anak-anak di Cijantur berhak mendapatkan masa depan yang lebih baik.

Fenomena pernikahan dini di Cijantur sangat memprihatinkan, di mana banyak perempuan menikah di usia sangat muda. Praktik ini umumnya berujung pada perceraian, dan sering kali perempuan harus memasuki pernikahan baru sebelum usia 20 tahun.

Dampak Negatif dari Pernikahan Dini

Pernikahan dini tidak hanya menciptakan masalah sosial, tetapi juga membawa dampak serius terhadap kesehatan. Di Cijantur, angka kelahiran tinggi, tetapi angka kematian bayi dan risiko kesehatan bagi perempuan yang hamil di usia remaja sangat mengkhawatirkan.

Remaja putri yang terjebak dalam pernikahan dini sering mengalami kesulitan fisik dan mental, yang dapat berujung pada keguguran dan masalah kesehatan lainnya. “Mereka belum siap menjadi ibu, tapi sudah harus mengasuh anak,” ujarnya dengan nada prihatin.

Pendidikan yang terputus akibat pernikahan dini menciptakan siklus yang sulit diputus. Remaja putri kehilangan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan terjebak dalam pernikahan yang penuh tekanan. “Kurangnya pemahaman mengenai kesehatan reproduksi semakin memperparah situasi ini,” tambahnya.

Di Cijantur, banyak anak-anak yang harus membantu orang tua mereka saat musim panen, yang menyebabkan absensi mereka di sekolah. Zentri berjuang untuk meyakinkan orang tua agar anak-anak tetap di kelas hingga jam belajar selesai.

“Pendidikan sekarang sangat penting, Bu, Pak. Jika anak-anak ingin mendapatkan pekerjaan, mereka butuh ijazah dan keahlian,” ungkapnya dalam setiap kesempatan berbincang dengan orang tua dan masyarakat setempat.

Pendidikan Sebagai Kunci Memutus Rantai Pernikahan Dini

Zentri tidak hanya mengajar, ia juga aktif berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk kepala desa dan petugas BKKBN untuk memberikan penyuluhan. Ia memberi penekanan bahwa pernikahan dini tidak hanya berdampak negatif secara kesehatan, tetapi juga masa depan anak perempuan.

Perjuangan yang dilakukan oleh Zentri bukanlah tanpa rintangan. Ia harus menempuh perjalanan sekitar 16 kilometer setiap hari, melewati jalan berbatu dan kebun yang tidak memiliki penerangan. Terkadang, sulitnya akses jalan membuatnya harus berjalan kaki sejauh 8 kilometer.

Namun, semua tantangan tersebut bukanlah halangan bagi Zentri. Ia percaya bahwa pendidikan adalah senjata ampuh untuk melawan tradisi pernikahan dini. Setiap anak yang mampu melanjutkan pendidikan adalah sebuah kemenangan tersendiri yang harus dirayakan.

Perlahan namun pasti, pandangan masyarakat mulai beralih. Jika dulu, banyak anak perempuan berhenti sekolah setelah lulus SD, kini terdapat yang melanjutkan ke SMP dan bahkan SMA. “Alhamdulillah, orang tua kini lebih terbuka terhadap pendidikan,” ucap Zentri dengan optimisme.

Namun, Cijantur hanyalah satu bagian kecil dari fenomena pernikahan dini yang terjadi di Indonesia. Meskipun ada aturan hukum yang mengatur batas usia minimum pernikahan, praktik ini masih terjadi di banyak daerah, dengan berbagai faktor pendorong seperti kemiskinan dan budaya.

Perjuangan yang Harus Terus Berlanjut

Zentri menyadari bahwa upaya untuk mengubah pola pikir masyarakat memerlukan waktu yang tidak sebentar. Namun, setiap langkah maju, meskipun kecil, harus tetap dihargai. Bagi Zentri, satu papan tulis dan empat ruang kelas yang sederhana adalah benteng untuk melawan tradisi yang sudah mengakar.

“Saya ingin anak-anak di sini bisa bersekolah dan hidup lebih baik dari orang tuanya,” ujarnya. Di tengah segala keterbatasan yang ada, suara tawa dan semangat belajarnya menjadi alasan bagi Zentri untuk terus berjuang.

Pendidikan menjadi fondasi penting untuk memutus siklus pernikahan dini yang masih melanda berbagai sudut Indonesia. Dan melalui dedikasinya, Zentri membuktikan bahwa setiap pengorbanan dalam mencerdaskan anak bangsa adalah sebuah investasi untuk masa depan yang cerah.

Tags: AnakBogorGuruMelawanPerjuanganPernikahanPraktikSunyi

Related Posts

Kemenkes Tanggapi Pernyataan Ketua IDAI soal Layanan Pasien BPJS di RSCM
Travel

Kemenkes Tanggapi Pernyataan Ketua IDAI soal Layanan Pasien BPJS di RSCM

August 24, 2025
Wisata Pantai di Spanyol Ditutup Karena Temuan Siput Berbisa
Travel

Wisata Pantai di Spanyol Ditutup Karena Temuan Siput Berbisa

August 24, 2025
Gejala Cacingan yang Wajib Diketahui Menurut Dokter
Travel

Gejala Cacingan yang Wajib Diketahui Menurut Dokter

August 23, 2025
Kasus Cacingan Menurun Kemenkes Ingatkan Pentingnya Mencegah Infeksi Berulang
Travel

Ubah SOP Pemberian Obat Cacing oleh Kemenkes setelah Balita Raya meninggal

August 23, 2025
Kasus Cacingan Menurun Kemenkes Ingatkan Pentingnya Mencegah Infeksi Berulang
Travel

Kasus Cacingan Menurun Kemenkes Ingatkan Pentingnya Mencegah Infeksi Berulang

August 22, 2025
8 Jenis Cacing Penyebab Infeksi pada Manusia dan Daya Bertahan Hingga Tahunan
Travel

8 Jenis Cacing Penyebab Infeksi pada Manusia dan Daya Bertahan Hingga Tahunan

August 21, 2025
Next Post
Prabowo Melepas Immanuel Ebenezer dari Posisi Wamenaker

Prabowo Melepas Immanuel Ebenezer dari Posisi Wamenaker

Popular News

2,1 Miliar Orang Terancam Presbiopia, Apa Itu Kondisi Tersebut?

2,1 Miliar Orang Terancam Presbiopia, Apa Itu Kondisi Tersebut?

August 8, 2025
Ikan Cupang Bisnis Rumahan Tahan Krisis yang Sukses Menurut Dosen IPB

Ikan Cupang Bisnis Rumahan Tahan Krisis yang Sukses Menurut Dosen IPB

August 1, 2025
Pola Makan Prajurit Kuno yang Dikritik Ahli Gizi namun Efektif untuk Langsing

Pola Makan Prajurit Kuno yang Dikritik Ahli Gizi namun Efektif untuk Langsing

August 4, 2025
Toilet Canggih Dapat Pindai Tinja untuk Memantau Kesehatan

Toilet Canggih Dapat Pindai Tinja untuk Memantau Kesehatan

August 5, 2025
One UI 8 Beta 4 Hadir untuk Galaxy S25, Kapan Versi Stabil Rilis?

HP yang Mendapatkan One UI 8 Beta Minggu Ini

August 13, 2025

Berita Terkini

Kartu Memori Baja Tahan Karat Pertama di Dunia Diluncurkan di Indonesia

Kartu Memori Baja Tahan Karat Pertama di Dunia Diluncurkan di Indonesia

August 8, 2025
Berkhasiat tetapi 5 Kelompok Ini Dilarang Minum Jus Tomat

Berkhasiat tetapi 5 Kelompok Ini Dilarang Minum Jus Tomat

August 21, 2025
Tips Viral Membersihkan Mulut dan Gigi yang Trending di TikTok

Membersihkan Mulut dan Gigi Secara Viral di TikTok

August 10, 2025
Pendidikan Yaqut Cholil Qoumas Dicegah KPK ke Luar Negeri Terkait Kasus Kuota Haji

Pendidikan Yaqut Cholil Qoumas Dicegah KPK ke Luar Negeri Terkait Kasus Kuota Haji

August 12, 2025

Network

Beritariau
BitcoinNews
simplenews
rs-medikabsd
upload
ibnusutowohospital
ademsari
dermaluz
jiexpo
donghan
icconsultant
metroindo
bentogroup
gatranews
kacapatri
gemilangsukses
siomom
situskita
masyumi
dapurdia
baginasipagi
bacaajadulu
sukagaming
sobatsandi
ragaminspirasi
salamdokter
buser
morindonews
wordpres
sigarmas
infotekno
metroproperti
siarandigital
corinedefarme
rhinocorp
cloudmedia
amornews
newsbreak
csms
newszonamerah
dutacendana
mediahub
ihsg
diksinews
publikita
hostija
suarakita
warga
pyramedia
eratv
analisanews
ayonet
getkurs
senjupremium
ppob-btn
sekoja
kasmaranjokowi
sigmanews
suarapetirnews
getjobs
beritakarya
sekolahpenerbangan

Logo Newszonamerah

Jl. Tanjung Duren Dalam No.18, Grogol Petamburan, Jakarta Barat (11470)
+62812 6888 0169
[email protected]

Follow us

Categories

  • Edukasi
  • Health
  • Lifestyle
  • News
  • Tekno
  • Travel

Recent Posts

  • Kemenkes Tanggapi Pernyataan Ketua IDAI soal Layanan Pasien BPJS di RSCM
  • Obat untuk Hidung Mampet dengan Pengobatan Rumahan dan Obat Tanpa Resep
  • Memotret Gaya Fashion Tahun 1980-an dalam Drama Korea Aema
  • Riset sebagai Investasi Penting untuk Masa Depan Indonesia

    Copyright © 2025 Newszonamerah.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang. by Newszonamerah.id.

    No Result
    View All Result

      Copyright © 2025 Newszonamerah.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang. by Newszonamerah.id.

      Welcome Back!

      Login to your account below

      Forgotten Password?

      Retrieve your password

      Please enter your username or email address to reset your password.

      Log In