loading…
Di tengah suasana peringatan HUT ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI), prestasi sejumlah prajurit yang menerima Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) semakin mengemuka. Beasiswa ini merupakan bagian dari komitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan TNI.
Sejak program ini diluncurkan, tercatat hingga tahun 2025, sebanyak 349 prajurit TNI telah melanjutkan pendidikan mereka di berbagai perguruan tinggi baik di dalam negeri maupun luar negeri. Program ini diharapkan dapat melahirkan pemimpin yang cerdas dan berinovasi tinggi di barisan angkatan bersenjata Indonesia.
Peningkatan kualitas pendidikan ini menjadi salah satu langkah strategis TNI dalam menyesuaikan dengan perkembangan global khususnya di bidang pertahanan. Komitmen yang ditunjukkan melalui Beasiswa LPDP ini menjadi contoh nyata dalam mencetak prajurit yang tidak hanya terlatih, tetapi juga berpendidikan tinggi.
Peran Alumni LPDP dalam Penguatan Pertahanan Negara
Letkol Tek. Yogaswara, Ph.D adalah salah satu contoh alumni berprestasi dari program ini yang patut dicontoh. Lulusan dari KAIST di Korea Selatan ini kini aktif melakukan penelitian mengenai alat utama sistem senjata (alutsista) untuk memperkuat pertahanan udara nasional.
Dengan keahlian di bidang Aerospace Engineering, ia berperan penting dalam pengembangan teknologi yang dapat diadopsi oleh TNI, khususnya untuk pesawat tempur seperti F-16. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pendidikan tinggi bagi prajurit dalam menghadapi tantangan modern.
Alumni lainnya juga menunjukkan kontribusi penting dalam bidang penelitian dan inovasi yang berdampak luas pada sistem pertahanan Indonesia. Dengan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki, mereka dapat memberikan solusi dan strategi baru untuk berbagai masalah yang dihadapi.
Penyebaran Penerima Beasiswa LPDP di Berbagai Matra TNI
Dari total penerima beasiswa yakni 349 orang, rincian berdasarkan matra TNI mencapai angka yang signifikan. Matra TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara menunjukkan komitmen tinggi dalam mengikuti perkembangan pendidikan untuk meningkatkan kapasitas masing-masing angkatan.
Penerima dari TNI Angkatan Darat sebanyak 185 orang, dengan rincian 11 untuk pendidikan S3 dan 145 untuk S2. Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan kualifikasi prajurit agar dapat memenuhi tuntutan tugas secara efektif.
Sementara itu, TNI Angkatan Laut mencatat 71 penerima beasiswa, yang terdiri dari 6 orang S3 dan 36 orang S2. Sedangkan untuk TNI Angkatan Udara, 93 penerima beasiswa turut berkontribusi terhadap pengembangan teknologi pertahanan negara.
Negara-Negara Favorit Penerima Beasiswa LPDP
Dalam pemilihan lokasi studi, terdapat lima negara yang menjadi tujuan utama para prajurit TNI. Indonesia sendiri menjadi pilihan utama dengan 130 penerima, diikuti oleh Australia dan Inggris sebagai negara yang banyak diminati.
Australia menarik perhatian 67 penerima beasiswa LPDP, di mana banyak prajurit menempuh pendidikan dengan harapan dapat mengadopsi teknologi dan sistem yang lebih unggul. Sementara itu, Inggris juga tidak kalah menarik dengan 65 penerima yang meraih pendidikan tinggi di perguruan-perguruan terkemuka.
Selain itu, Amerika Serikat dan Singapura juga menjadi favorit dengan masing-masing 26 dan 13 penerima. Negara-negara ini memberikan kesempatan belajar yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga diversi dalam hal wawasan pertahanan.
Perguruan Tinggi Favorit untuk Program Beasiswa LPDP
Jika dilihat dari daftar perguruan tinggi yang menjadi favorit, Naval Postgraduate School di Amerika Serikat menjadi yang teratas dengan 15 awardee. Hal ini menunjukkan adanya minat yang kuat dari prajurit untuk memahami aspek strategis dalam pertahanan di panggung internasional.
Di urutan kedua, University of Leeds dan Cranfield University masing-masing memiliki 12 awardee. Kedua universitas ini terkenal dengan program-program teknik dan pertahanan yang menghasilkan lulusan berkemampuan tinggi.
Sementara di dalam negeri, Universitas Indonesia berada di peringkat teratas dengan 34 awardee, diikuti oleh Universitas Airlangga dan Universitas Gadjah Mada dengan masing-masing 24 dan 15 awardee. Perguruan tinggi ini menjadi sarana penting dalam membentuk prajurit yang siap untuk tugas nasional.